22 September 2010

rakyat yang punya mobil

Kemarin, dari siang sampe sore hujan. Awalnya lumayan deras. Lama kelamaan ga begitu. Hanya ga berenti. Terus saja hujan sampe menjelang maghrib. Alhamdulillah. Palembang jadi lumayan sejuk.

Karena hujan ga berenti. Saya dimintain tolong sama ayuk ipar saya. Menjemput bak pulang kerja. Bapaknya ayuk ipar saya. Juga orang tua istri saya. Yang otomatis jadi orang tua saya juga. Sedikit kagum sama bak. Lumayan banyak sih. Di usianya yang mungkin sudah 70an lebih, beliau masih sanggup kerja. 8 jam. Setiap hari. Tanpa libur. Termasuk sabtu dan minggu. Bahkan ketika lebaran pun masih sempat datang ke tempat kerja. Meski hanya sebentar. Tidak seperti hari biasanya.

19 September 2010

demigod berbatov

Ada yang mengatakan sedikit berlebihan. Terutama pansnya Liverpool. Tapi mohon maaf. Saya sukanya MU. Jadi tak apalah. Dan layaknya perseus yang menghancurkan kraken. Maka itulah yang dilakukan Berbatov. Sendirian meluluhlantakkan Liverpool. Liverpool bukannya tanpa perlawanan. Dua gol dari dua bola mati oleh sang kapten Steven Gerrard hampir saja mengulang mimpi buruk MU ketika melawan Everton. Namun hattrick Berbatov mengamankan 3 poin MU.

15 September 2010

pistol lebaran bandit semuntul

Bop kalu besak gek nak jadi apo...?
Bandit Semuntul.

Itulah dulu cita-cita saat saya kecil. Ketika banyak anak-anak lain yang ingin menjadi pilot, dokter, atau anak-anak jaman sekarang yang kepingin jadi artis. Yang sepertinya sudah biasa bercerai. Padahal jelas-jelas sesuatu yang dibenci Allah. Meski itu dihalalkan. Tapi kelihatannya tanggapan masyarakat juga biasa saja. Tidak seperti ketika menanggapi aksi poligami. Padahal Allah tidak membenci poligami. Tapi tanggapan masyarakat sepertinya itu adalah sesuatu yang kejam. Oh dunia memang sudah tidak menempatkan sesuatu pada kedudukannya. Sudah ah nanti saya disangka kepingin poligami. hihihihi... Balik ke cita-cita itu tadi. Jawaban saya cukup sederhana. Bandit Semuntul. Tidak kurang, tidak lebih.

01 September 2010

hening

hening,,,
hari-hari yang kulalui tanpa tawamu
tawa yang biasanya karena aku
atau setidaknya menurutku
hei,,, jangan mentertawakan aku
karena itu kamu
satu-satunya hati tempat aku menitipkan raga
atas nama Allah aku melabuhkan cinta
namun saat ini aku menggenggam rindu
seindah bola mata ketika engkau menatapku
sementara aku simpan
dan akan aku kembalikan padamu
utuh
karena aku tau
kamu akan membalas
lebih dari yang bisa aku berikan padamu

Beberapa waktu yang lalu saya nonton tipi. abis magrib. ppt 4. pas iklan, saluran saya ganti-ganti. pengen liat acara lain. mentok di saluran yang nayangin KCB persi sinetron. Biasanya saya lewatin juga. Tapi kemudian saya pantengin lebih lama. Soalnya pas di adegan saat ustadz Ilyas mau ngebacain puisinya Husna. Jadi pengen liat. Secara dah lama juga ga bikin syair.

Ternyata puisinya indah. Menurut saya. Jadilah saya termotivasi buat bikin syair. lagi. Kondisi juga sedang memungkinkan. Sedang jauh dari istri. Saya biasanya cuma bikin syair kalo sedang ada rindu. Dihati. Kalau tidak ada rindu saya bukan ga mau. Tapi ga bisa. Jadilah syair diatas. Yah tolong jangan mual ya, apalagi meneteskan air mata.




hehehehehehe....