31 May 2009

Jatuh Hukum Haram Atas Facebook : Mencoba Melihat dari Sudut Pandang yang Berbeda

Beberapa hari terakhir beragam media baik cetak maupun elektronik selalu mengangkat facebook sebagai topik utamanya. Hal ini terkait dengan keluarnya fatwa haram dari Bhatsul Masail XI Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri Se-Jawa Timur di Pondok Pesantren Putri Hidayatul Mubtadi-Aat Lirboyo, Kediri, 20-21 Mei lalu. Fatwa tersebut langsung memberikan respon yang tidak sedikit dari berbagai kalangan. Banyak yang sependapat namun tidak sedikit juga yang tidak setuju.

Layaknya seorang Cristiano Ronaldo, Facebook memang telah menjadi sebuah fenomena. Sejak kemunculannya sampai sekarang konon telah lebih dari 200 juta pengguna facebook diseluruh dunia dengan nilai kapitalisasi saham bisa mencapai US$15 miliar!. Hal ini telah menjadikan Mark Zuckerberg sebagai miliarder termuda dalam sejarah.

28 May 2009

Menyikapi Kekalahan Manchester United : MU Butuh Hargreaves

Final Liga Champions musim 2008/2009 berakhir dengan kekalahan Manchester United 0-2 di tangan Barca. Ada satu persamaan MU sekarang dengan MU 2 tahun lalu saat takluk di semifinal kontra AC MIlan. Ketiadaan holding midfielder. Ketika dulu gw menganalisis kekalahan MU di Friendster Blog (sialnya fs blog gw ilang), penyebab rapuhnya lini belakang MU adalah rusaknya lini tengah karena kurangnya keseimbangan. Keseimbangan yang biasanya tercipta berkat adanya pekerja kotor lini tengah. Posisi yang dengan sempurna pernah diisi oleh seorang legenda Manchester United, Roy Maurice Keane. Memang masih ada Michael Carrick yang bisa berperan sebagai jangkar, namun Carrick lebih cocok ditugaskan sebagai midfielder murni bukan defensive midfielder.

Harus diakui bahwa lini serang Barcelona memang menakutkan. Samuel Eto'o yang pernah menjadi pemain terbaik Afrika. Titi Henry yang pernah melegenda bersama Arsenal dan tentu saja bocah kecil nan ajaib Lionel Messi. Belum lagi ditambah pelayanan prima dari Xavi dan Iniesta. Barcelona memang mengerikan. Namun kengerian itu seharusnya dapat diminimalisir oleh adanya seorang holding midfielder murni. Hal yang tak terlihat ada pada Manchester United.