01 September 2010

hening

hening,,,
hari-hari yang kulalui tanpa tawamu
tawa yang biasanya karena aku
atau setidaknya menurutku
hei,,, jangan mentertawakan aku
karena itu kamu
satu-satunya hati tempat aku menitipkan raga
atas nama Allah aku melabuhkan cinta
namun saat ini aku menggenggam rindu
seindah bola mata ketika engkau menatapku
sementara aku simpan
dan akan aku kembalikan padamu
utuh
karena aku tau
kamu akan membalas
lebih dari yang bisa aku berikan padamu

Beberapa waktu yang lalu saya nonton tipi. abis magrib. ppt 4. pas iklan, saluran saya ganti-ganti. pengen liat acara lain. mentok di saluran yang nayangin KCB persi sinetron. Biasanya saya lewatin juga. Tapi kemudian saya pantengin lebih lama. Soalnya pas di adegan saat ustadz Ilyas mau ngebacain puisinya Husna. Jadi pengen liat. Secara dah lama juga ga bikin syair.

Ternyata puisinya indah. Menurut saya. Jadilah saya termotivasi buat bikin syair. lagi. Kondisi juga sedang memungkinkan. Sedang jauh dari istri. Saya biasanya cuma bikin syair kalo sedang ada rindu. Dihati. Kalau tidak ada rindu saya bukan ga mau. Tapi ga bisa. Jadilah syair diatas. Yah tolong jangan mual ya, apalagi meneteskan air mata.




hehehehehehe....

No comments:

Post a Comment