15 October 2009

katek dak katek samo bae

Bapet : "Katek" itu apa artinya pong?
gw : ga ada
Bapet : Kalo "dak katek"...?
gw : ga ada
Bapet : ???????!!!!!
Secara etimologi, "katek" (diucapkan dengan pengucapan "te" dalam kata "pejabat teras" bukan "te" dengan pengucapan "telur" dan "k" akhir dengan pengucapan "kate'") didefinisikan sebagai suatu kondisi atau keadaan kosong tanpa adanya hal atau benda, baik yang berwujud maupun abstrak. Namun kata "katek" memiliki keunikan tersendiri dimana jika diberi penambahan kata "tidak" didepan kata "katek" maka artinya akan tetap sama. Hal ini dapat dijelaskan dengan persamaan ;

tidak + katek = katek (kata "tidak" diabaikan).

Akan saya contohkan secara sekilas dengan dua buah dialog yang menggambarkan penggunaan kosa kata katek/dak katek.
Dialog 1
Melati (bukan nama sebenarnya) : "Ado wong dak di jeru?"
Melata (juga bukan nama sebenarnya) : "katek".
Dialog 2
Wakpet : "Ado rewang dak nak ngancap ke bkb?"
Wakya : "dak katek wak". 

Dua dialog diatas dapat dengan sempurna menggambarkan kesamaan arti dalam penggunaan kosa kata "katek" dan "dak katek". Pada dialog pertama, Melati menanyakan kepada saudara kembarnya apakah ada orang dirumah. Maka Melata saudara kembar yang lebih tua 2 tahun menjawab "katek" karena memang dirumah sedang ga ada orang. Pada dialog kedua, Wakpet menanyakan kepada Wakya apakah memiliki teman untuk diajak pergi ke BKB. maka Wakya pun menjawab "dak katek" karena memang tidak memiliki teman pergi kesana.

Penggunaan kata "dak" atau "tidak" didepan kata "katek" bukanlah sebagai penambahan kosakata baru. Berbeda dengan kosakata lain yang jika ditambahkan kata "tidak" maka akan memiliki makna sebagai lawan kata sebelumnya, pada kosakata "katek", penambahan kata "tidak" didepannya hanya mempertegas kata "katek" itu sendiri. Padanannya dalam bahasa Inggris mungkin adalah "my own self". kata "own" mempertegas kata "my self" sehingga "my self" dan "my own self" memiliki arti yang sama. Karena "katek" sudah bermakna negatif dan "tidak/dak" pun bermakna negatif maka penjumlahan dua negatif akan tetap menghasilkan bilangan negatif seberapapun besar bilangannya sehingga kata "katek" dan "dak katek" yang keduanya merupakan kutub negatif memiliki definisi yang sama.

Saya jadi bertanya-tanya apakah daerah lain memiliki kosakata unik seperti ini? ah ga jadi soal, asal jangan "ado dak katek samo bae".

1 comment:

  1. Jambi. Beberapa teman saya orang sana mengartikan katek = ada, dak katek =tidak ada. Jadi kalau dia bertanya "ada helm dak di kos" saya jawab "katek wak" pasti dia datang untuk pinjam helm. Setelah itu berargumen "katek dan dak katek" sampe hal kesalahpahaman ini terulang berkali-kali. Kadang saya binggung maksud dia katek itu pake bahasa dia atau saya. Dia pun binggung demikian. Sampe kami akhirny sepakat untuk menggunakan "katek-nya" palembang. Supaya gak salah paham lagi di kemudian hari.

    ReplyDelete