10 October 2009

Akuntansi Tanpa Adaptasi.

Telah satu bulan lebih sedikit gw berada disini. disini di malang maksud gw. mencoba meremajakan sel-sel kelabu. Alhamdulillah. Syukur gw panjatkan kepada Allah Robbul Alamin. Gw dikasih kesempatan untuk kembali merasakan suasana perkuliahan. Mengerjakan tugas-tugas yang menumpuk. dan yang terpenting adalah merasakan kembali ketakutan akan IPK yang dulu pernah gw alami (kalian taulah maksud gw, hahahahahahaha...).

Menjalani lagi perkuliahan setelah kurang lebih 4 tahun di dunia kerja sedikit membuat gw kerepotan. Terlebih lagi dunia akuntansi, dunia tersendiri yang dari dulu coba gw hindari. Ada semacam aura kegelapan yang menyelubungi akuntansi sehingga bahkan untuk sekedar mendekat pun gw takut. Namun demi tugas negara yang telah gw emban, demi negara, insya Allah. Boleh dikatakan kalo gw tersesat di akuntansi. Pada saat pilihan jurusan, ada tiga jurusan yang dipilih yaitu Ilmu Komputer, Manajemen, dan Ekonomi Pembangunan. Berkaca pada tahun sebelumnya, gw tidak akan mau lagi memilih jurusan ilmu komputer. Untuk memilih Ekonomi Pembangunan akan terasa jauh dari Palembang-Malang. Maka gw memutuskan untuk mencoba peruntungan di manajemen yang dalam otak gw pada saat itu adalah di UGM. sedikit lebih dekat ke Palembang. Paling ga gw bakal punya temen pulang ke Palembang sama Rizqy (kalo lulus...). Pada saat pengumuman, Alhamdulillah untuk ketiga kalinya gw berhasil melewati rintangan pertama. Kata orang, keberuntungan itu ga datang dua kali, namun Alhamdulillah Allah ngasih gw 3 kali kesempatan setelah pada dua kesempatan sebelumnya gw gagal. Secara akademis, gw ga pinter, itu jelas. Mungkin gw menang di dzikir kali ya?. soalnya gw perhatiin banyak jama'ah habis solat jarang ada yang dzikir/do'a. apalagi dzikir dan do'a berjama'ah. makanya mungkin gw menang disitu. kan kalo yang amin lebih dari 40 orang katanya doa'nya makbul, hahahahahaha.... Oke fokus! Jadi begitu udah di Malang dan mengikuti sesi wawancara, Bapak Syaiful Islam yang pada saat itu masih di pengembangan mengatakan bahwa ada perubahan rencana untuk jurusan manajemen. Awalnya untuk jurusan manajemen, rencana pertama adalah di UGM seperti tahun sebelumnya. Namun untuk tahun 2009 ini ternyata UGM tidak lagi membuka jalur khusus untuk pendidikan strata 1. Akhirnya pengembangan mencoba menghubungi UI. Jalan ini pun kembali menemui kegagalan karena UI mau menerima kita namun untuk kelas malam. Bagian Pengembangan agak sedikit keberatan dengan rencana kuliah malam karena pada saat nanti telah menjalani perkuliahan maka kami hanya fokus di perkuliahan tanpa harus merisaukan pekerjaan kantor. Jadi, di siang hari jadwal kami akan kosong. Dalam masa pencarian, akhirnya tercapai kesepakatan dengan Universitas Brawijaya Malang untuk menampung kami. Namun bukan ke jurusan Manajemen tapi ke jurusan Akuntansi dengan pengarahan ke Manajemen Sistem Akuntansi Publik. Beginilah ceritanya hingga akhirnya kita tercebur ke dunia akuntansi. Awal perkuliahan dan sampe sekarang adalah masa-masa sulit buat gw. gimana ngga', pada semester ini gw disuruh menelan bulat-bulat praktik-praktik akuntansi. duet maut, cost dan Intermediate Accounting. Bagai kiper yang harus menghadapi sengatan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Belum lagi sang playmaker Kaka yang berwujud manajemen keuangan dan pelajaran-pelajaran lain. Seperti menghadapi barisan tim sepakbola terbaik dunia. Tidak ada persiapan gw dalam menghadapi mereka. Seandainya gw dianugerahi kecemerlangan otak di bidang akademis, gw yakin ini ga akan terlalu menjadi masalah buat gw. Namun sayangnya,,,, (ah... ga tega buat gw lanjutin). Namun tetap gw bersyukur. Kesempatan seperti ini adalah anugerah buat gw. meski umur yang udah seperempat abad. dengan uban yang mulai (baca : telah, red) tumbuh. berjalan beriringan dengan sepasukan anak-anak muda yang beda 6-7 tahun dengan gw. Gw cuma perlu berusaha lebih keras, belajar lebih giat. dan tentu saja senjata utama gw, do'a. tidak ada yang mampu mengalahkan do'a. Dan pada akhirnya hanya Allah jua.

No comments:

Post a Comment