09 September 2008

Awal Cahaya Kebahagiaan

Banyak yang mengatakan kalo gw telah mengambil langkah penuh resiko tanpa pikir panjang saat gw memutuskan untuk mendampingi bini gw melewati hari-hari kehamilan sampai waktu melahirkan tanpa harus mengabaikan pekerjaan gw di kantor. Sebenarnya tidak ada yang aneh dengan komitmen seperti itu. Malah menjadi sesuatu yang sudah seharusnya. Namun yang jadi sedikit masalah adalah kantor gw itu lokasinya agak jauh dari Palembang dimana keluarga kami bermukim. "Hanya" mengarungi dua gugus pulau untuk kemudian menaiki bis selama kurang lebih 12 jam barulah sampe ke tempat gw ngantor. Sintang. Sebuah kota kecil di wilayah kalimantan barat yang dibelah dua aliran sungai kapuas dan melawi. Otomatis lah kalo gw mau dua-duanya ga terbengkalai, gw harus ngebawa kerjaan gw ke Palembang (which is ga mungkin...) atau ngebawa bini gw ke sintang. dan jelas pilihan terakhirlah paling logis. Dan ini bukanlah sebuah langkah ketergesa-gesaan, tanpa pemikiran yang fokus ataupun tanpa perenungan mendalam. Sejak awal gw tau bini gw hamil sampe sekitar 7 bulan usia kehamilan adalah masa-masa pergelutan gw dengan pemikiran gw. Antara keinginan gw untuk selalu berada disamping bini gw dan tanggung jawab gw untuk memberikan yang terbaik untk kelahiran dan keselamatan anak bini gw.

04 September 2008

Ramadhon Ini Taring Setan Makin Mengerikan...

Judul yang sedikit propokatip ya? Sebetulnya postingan kali ini ga ada kaitannya dengan puasa sedikitpun. Cuma dibilang ga ada kaitannya sama sekali ya ga juga soalnya suasana nya emang lagi bulan Romadhon.
Gw sekedar mengomentari kesuksesan tim sepakbola jagoan gw, ya apalagi kalo bukan si setan dari Manchester (ngambil kalimatnya si buta dari goa hantu), Manchester United. Pada detik-detik transfer akhir premiere league yaitu bulan Romadhon ini, MU berhasil mendatangkan striker bertampang pembunuh bernama Dimitar Berbatov. Tampang nya emang khas tampang daerah eropa bagian sana. Dingin... mematikan... Dan itu bukan cuma tampangnya, permainan Berba di lapangan pun sedingin ekspresi wajahnya dan tentu saja, mematikan. Tipikalnya sedikit sama dengan Nistelrooy dulu namun kalo Nistelrooy terkesan sangar, Berba justru sebaliknya, dingin. Kalo Nistelrooy digambarkan sebagai Jason Voorhees maka Berba diibaratkan sebagai Anthony Hopkins yang memerankan Hannibal Lecter. Sama-sama mematikan namun dengan style yang berbeda. Membayangkan Wayne Rooney si bengal penuh talenta, Carlos "scarface" Tevez muka sangar dengan keindahan permainan Amerika latin, dan tentu saja pemuda jenius yang sadar dengan sepenuhnya bahwa dirinya adalah definisi kehebatan itu sendiri, Cristiano Ronaldo bermain bersama Dimitar Berbatov adalah jaminan kualitas dan gol pada sebuah tim sepakbola. Luar binasa bukan? Kita menyaksikan 4 macam model penyerang dahsyat yang mewakili gaya yang berbeda pada satu tim!! Tidak salah kalo kemudian gw mengatakan bahwa Romadhon ini, taring setan Manchester United makin mengerikan....